Sabtu, 16 Juni 2012

SUMENEP kotaku


sumenep merupakan kabupaten yang terletak paling ujung pulau madura. membutuhkan waktu sekitar 3,5 jam dari surabaya. untuk mencapai kotaku ini kawan bisa menggunakan dua alternative jalur, yang pertama yaitu bisa menyeberang dengan menggunakan kapal ferry yaitu di pelabuhan tanjung perak dan yang kedua bisa menyeberang menngunakan jembatan yang melintang sepanjang 5,7 km yaitu SURAMADU














setelah menyeberang dari kota surabaya, kawan masih belum sampai di kota sumenep, kawan akan melewati kabupaten Bangkalan, Sampang dan Pamekasan barulah kawan akan sampai di Kotaku Sumenep. 

sumenep merupakan kota indah yang layak untuk dikunjungi, karena memiliki budaya yang unik dan tempat parawisata yang tak kalah indahnya dengan kota lainnya. nih.. aq tunjukkan tempat-tempat wisata keren di sumenep:
1. Lombang Beach





pantai lombang memiliki keindahan tersendiri. disepanjang pantai ditumbuhi oleh pohon cemara udang yang membuat khas pantai ini.. keren bukan.. :-D selain itu hamparan pasir putihnya yang luas menambah eksotik pantai lombang dengan ombak yang tidak membahayakan bagi pengunjung. dari kota sumenep kawan hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk mencapai tempat ini
2. Pantai Slopeng
 
letak pantai slopeng tidak jauh dari pantai lombang. jadi kawan bisa mampir ke pantai ini sekaligus. tempatnya pun tak kalah indahnya. pasir putih dan jejeran pohon kelapa menjadi hiasan pantai yang satu ini.
3. Asta tinggi






Asta Tinggi merupakan kawasan pemakaman khusus para Pembesar/Raja/Kerabat Raja yang teletak di desa Kebon Agung Sumenep. jalan menuju astatinggi ini berupa tanjakan.

4. Masjid Agung (Masjid Jami')
 
Pembangunan masjid Agung Sumenep di arsiteki oleh Lauw Piango, arsitek yang sama yang menangani pembangunan kraton Sumenep. Lauw Piango adalah cucu dari Lauw Khun Thing yang merupakan satu dari enam orang China yang mula-mula datang dan menetap di Sumenep. Arsitektural masjid Agung Sumenep sepertinya memang sengaja dirancang oleh Arsiteknya waktu itu dengan menggabungkan berbagai unsur budaya. Arsiteknya yang ber-etnis Tionghoa turut menorehkan unsur budaya China pada seni bina bangunan masjid ini. Seni Arab, Persia, Jawa, India dan China menjadi satu kesatuan utuh pada bangunan masjid Agung Sumenep ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar