Senin, 18 Juni 2012

Trichogramma sp.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA



2.1  Biologi Trichogramma sp.
2.1.1   Klasifikasi
Klasifikasi parasitoid telur Trichogramma sp. menurut Kalshoven (1981) sebagai berikut:
Kingdom          : Animalia
Phillum             : Arthopoda
Kelas                 : Insekta
Ordo                 : Hymenoptera
Subordo            : Clistrogastra
Family               : Trichogrammatidae
Genus               : Trichogramma
Spesies              : Trichogramma
Serangga ini merupakan parasit yang utama pada telur penggerek tanaman padi dan tebu, diantaranya Chilooryze B.FI., Scirpophaga incertulas Walker., dan Tryporiza Fr.
2.1.2   Morfologi
Parasitoid telur Trichogramma japonicum memiliki panjang tubuh 0,75 mm dengan tubuh berwarna hitam dan mata merah yang khas (Darmadi, 2008). Tarsus dengan tiga ruas. Sayap depan sangat lebar dengan rambut-rambut yang membentuk garis, vena marginal dan stignal membentuk kurva tunggal. Sayap belakang sempit dan berambut apabila dipelihara pada suhu 30o C dan kelembapan 80% tubuh berwarna cokelat kehitaman, rambut-rambut pada sayap depan panjang, ovipositor keluar di ujung abdomen. Imago jantan mempunyai antenna berbentuk clavus dengan 30-40 rambut, tiap rambut panjangnya 3 kali lebar antenna (Nishida dan Torii, 1970). Ovipositor pada betina hampir satu setengah kali lebih panjang daripada tibia belakang yang memungkinkan betina untuk meletakkan telur ke dalam telur yang tertutup bulu. Ukuran telur sekitar 0,31mm. rasio jenis kelamin dewasa jantan dan betina adalah 1:2,3. Parasitoid ini merupakan parasitoid yang hidup berkelompok (Canama, 2002)
2.1.3   Daur Hidup
Larva Trichogramma terdiri dari tiga instar. Setelah mencapai instar 3 (3-4 hari setelah telur terparasit), telur penggerek batang berubah warnanya menjadi gelap atau hitam. Larva kemudian berkembang menjadi pupa. Setelah 4-5 hari, pupa berubah menjadi imago, dan keluar dari telur inang dengan membuat lubang bulat pada kulit telur. Daur hidup sejak telur diletakkan hingga imago muncul sekitar 8 hari (Burhanudin, 2004). Setiap betina biasa menghasilkan telur sebanyak 50 butir. Perkembangbiakan dengan perkawinan atau parthenogenesis (Pracaya, 2007). Parasitoid betina yang kawin menghasilkan keturunan betina dan jantan, sedangkan yang tidak kawin akan menghasilkan jantan saja (Burhanudin, 2004).
Pada saat pemarasitan, parasitoid Trichogramma japonicum betina akan menguji telur dengan memukulnya menggunakan antenna, menggerek masuk ke dalam telur inang dengan ovipositornya dan meletakkan satu atau lebih telur tergantung ukuran telur inang. Pada saat Trichogramma japonicum betina menemukan inangnya, biasanya akan tinggal dekat atau menetap pada inangnya untuk periode yang panjang selama terjadinya pemarasitan (Hassan, 1994).
Populasi parasitoid dipengaruhi oleh keberadaan inang dan kondisi lingkungan. Populasi inang yang rendah menyebabkan parasitoid tidak berkembang, parasitoid dewasa aktif pada siang hari dan terbang menuju ke arah sumber cahaya. Tingkat pemarasitan di lapangan berkisar antara 40% (Darmadi, 2008).

2.2  Biologi Corcyra cepalonica
2.2.1   Klasifikasi
Klasifikasi Corcyra cephalonica Stainton menurut Borror et al.(1996), adalah:
Kingdom: Animalia
Phillum: Arthopoda
Kelas: Insekta
Ordo: Lepidoptera
Subordo: Mikrolepidoptera
Family: Pyralididae
Genus: Corcyra
Spesies: Corcyra cephalonica Stainton synonym Anerastia lineate.
2.2.2        Daur Hidup
Ngengat Corcyra cephalonica merupakan salah satu hama penting pada penggilingan beras dan tepung sering pula disebut tawny. Serangga ini toleran pada kelembapan tinggi dan ditemukan di seluruh dunia, terutama di daerah tropika. Walaupun mampu memakan biji utuh, hama ini lebih sering ditemukan cepat berbiak sebagai hama sekunder. Daur hidup optimum selama 26-27 hari pada 30-32,5 OC dengan kelembapan 70% (Tripod, 2009). Imago berwarna cokelat agak pucat dengan ukuran panjang tubuhnya sekitar 11-12 mm. Panjang sayap apabila direntangkan sekitar 11-15 mm. Tepi bagian atas dari sayapnya ini sama sekali tidak ada bercak tetapi mempunyai vena yang berwarna agak gelap. Tepi atas bagian sayap yang belakang dari kupu-kupu jantan dapat dikatakan berwarna agak gelap. Palpi lialis tampak melengkung ke atas atau lurus di depan kepala (Kartasaputra, 1987). Serangga biasanya terbang pada malam hari atau nokturnal (Pracaya, 2007).
Hama ini bertelur sebanyak 400 butir (Pracaya, 2007). Warna telur putih dan bertekstur halus. Bentuknya lonjong dengan panjang sekitar 0,3 x 0,5 mm, menempel pada bahan pangan atau serat karung di penyimpanan. setelah 10 hari, telur akan menetas dan menjadi larva. Larva berwarna krem sampai putih kecuali bagian kapsul kepala dan protoraks berwarna coklat (Tripod, 2009). Panjang tubuh lebih kurang 17 mm. biasanya larva membuat pintalan yang mengandung kotoran dan sisa-sisa makanan. Warna pintalan tersebut sesuai dengan objek yang diserangnya, apabila yang diserangnya beras putih, warna pintalannya juga putih. Selanjutnya, ulat tersebut menjadi kepompong setelah 9 hari. Kepompongnya berwarna kuning coklat, panjangnya sekitar 8 mm. kepompong terletak dalam kokon yang warnanya putih. Kepompong kemudian akan menjadi ngengat setelah 7 hari (Pracaya, 2007).

2.3  Perbanyakan Massal Trichogramma sp.
Parasitoid telur penggerek batang padi (Trichogramma sp) dapat dibiakkan secara masal dengan menggunakan serangga inang alternatif telur ngengat beras Corcyra cephalonica. Langkah-langkah dalam pembiakan massal dan pelepasan musuh alami ini adalah:
  1. Menyiapkan media biakan serangga inang alternatif
  2. Pengumpulan kelompok telur serangga inang alternatif
  3. Pengumpulan kelompok telur penggerek batang padi terparasit
  4. Pembuatan pias parasitoid
  5. Pembiakan massal Trichogramma sp
  6. Pelepasan parasitoid di lapangan
Pembiakan Corcyra Cephalonica (corcyra):
  1. Buat box rearing dengan ukuran 80 cm X 40 cm X 10 cm
  2. Oven/ sangrai campuran pakan yang terdiri dari pakan ayam, dedak dan jagung giling dengan perbandingan 1:1:2
  3. Masukkan pakan kedalam box rearing dengan ketebalan 3 cm
  4. Masukkan ngengat Corcyra Cephalonica kurang lebih sejumlah 200 ekor dan biarkan sampai ngengat muncul selama 6 minggu
  5. Ngengat yang muncul dikumpulkan dengan menggunakan corong lampu kemudian dimasukkan kedalam tabung peneluran yang terbuat kertas karton atau paralon. Bagian atas dan bawah peneluran ditutup dengan menggunakan kain kassa
  6. Tabung peneluran diletakkan dengan posisi tegak pada nampan/ baki yang telah diberi alas kertas
  7. Waktu peneluran ngengat Corcyra Cephalonica selama 1 hari
  8. Telur-telur Corcyra Cephalonica yang menempel pada kain kassa disikat dengan kuas lalu diletakkan pada baki/ nampan
  9. Telur tersebut dibersihkan dari kotoran dengan menggunakan saringan teh
  10. Telur Corcyra Cephalonica yang telah bersih sebagian digunakan untuk pembiakan parasitoid Trichogramma sp dan sebagian digunakan untuk pembiakan lebih lanjut untuk perbanyakan Corcyra Cephalonica
Pembiakan Parasitoid Telur Trichogramma sp :
  1. Siapkan pias dari kertas karton manila dengan ukuran 1,5 cm X 10 cm
  2. Kertas dilapisi lem kertas, lalu taburkan kurang lebih 2000 telur Corcyra Cephalonica pada pias yang dilapisi lem kertas. Kemudian kering anginkan kira-kira 5 menit
  3. Pias yang berisi telur Corcyra Cephalonica distrerilkan dengan menggunakan lampu ultra violet 15 watt selama 30 menit
  4. Masukkan kedalam satu tabung (corong lampu) 1 pias stater parasitoid Trichogramma sp dan 5 pias yang berisi telur Corcyra Cephalonica yang telah disterilkan
  5. Setelah 4 – 6 hari proses parasitisme sudah ada penampakan telur yang terparasit berwarna kehitam-hitaman
  6. Pias yang berisi telur Corcyra Cephalonica yang telah terparasit Trichogramma sp siap digunakan langsung dilapangan atau disimpan dalam lemari pendingin (kulkas) selama 3 – 4 hari
  7. Apabila pias yang berisi telur Corcyra Cephalonica yang terparasit Trichogramma sp belum digunakan bisa disimpan dalam lemari pendingin selama 3 bulan.

2.4  Pemanfaatan Trichogramma sp.
Trichogramma sp. digunakan sebagai parasit telur penggerek batang padi dan penggerek batang tebu. Hal ini sangat efektif  dilakukan karena hama penggerek batang terletak didalam batang tanaman, selain itu dengan menggunakan musuh alami ini produk pertanian tidak tercemari oleh residu-residu pestisida.

Sabtu, 16 Juni 2012

SUMENEP kotaku


sumenep merupakan kabupaten yang terletak paling ujung pulau madura. membutuhkan waktu sekitar 3,5 jam dari surabaya. untuk mencapai kotaku ini kawan bisa menggunakan dua alternative jalur, yang pertama yaitu bisa menyeberang dengan menggunakan kapal ferry yaitu di pelabuhan tanjung perak dan yang kedua bisa menyeberang menngunakan jembatan yang melintang sepanjang 5,7 km yaitu SURAMADU














setelah menyeberang dari kota surabaya, kawan masih belum sampai di kota sumenep, kawan akan melewati kabupaten Bangkalan, Sampang dan Pamekasan barulah kawan akan sampai di Kotaku Sumenep. 

sumenep merupakan kota indah yang layak untuk dikunjungi, karena memiliki budaya yang unik dan tempat parawisata yang tak kalah indahnya dengan kota lainnya. nih.. aq tunjukkan tempat-tempat wisata keren di sumenep:
1. Lombang Beach





pantai lombang memiliki keindahan tersendiri. disepanjang pantai ditumbuhi oleh pohon cemara udang yang membuat khas pantai ini.. keren bukan.. :-D selain itu hamparan pasir putihnya yang luas menambah eksotik pantai lombang dengan ombak yang tidak membahayakan bagi pengunjung. dari kota sumenep kawan hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk mencapai tempat ini
2. Pantai Slopeng
 
letak pantai slopeng tidak jauh dari pantai lombang. jadi kawan bisa mampir ke pantai ini sekaligus. tempatnya pun tak kalah indahnya. pasir putih dan jejeran pohon kelapa menjadi hiasan pantai yang satu ini.
3. Asta tinggi






Asta Tinggi merupakan kawasan pemakaman khusus para Pembesar/Raja/Kerabat Raja yang teletak di desa Kebon Agung Sumenep. jalan menuju astatinggi ini berupa tanjakan.

4. Masjid Agung (Masjid Jami')
 
Pembangunan masjid Agung Sumenep di arsiteki oleh Lauw Piango, arsitek yang sama yang menangani pembangunan kraton Sumenep. Lauw Piango adalah cucu dari Lauw Khun Thing yang merupakan satu dari enam orang China yang mula-mula datang dan menetap di Sumenep. Arsitektural masjid Agung Sumenep sepertinya memang sengaja dirancang oleh Arsiteknya waktu itu dengan menggabungkan berbagai unsur budaya. Arsiteknya yang ber-etnis Tionghoa turut menorehkan unsur budaya China pada seni bina bangunan masjid ini. Seni Arab, Persia, Jawa, India dan China menjadi satu kesatuan utuh pada bangunan masjid Agung Sumenep ini.

tanaman obat


LAPORAN FIELDTRIP
PRAKTIKUM PRODUKSI TANAMAN OBAT DAN AROMATIK
“UPT (BALAI) MATERIA MEDICA BATU”

logo_fp1.jpg

Disusun oleh:
Kelompok 4
Kamis, 09. 30 WIB
Asisten: Mbak Retno dan Mbak Lutfi


Dita Nadia Faradina               0910440058
May Vindari                            0910440124
Mukhlisa Hendriastuti                        0910440146
Agil Narendar                         0910440230




UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
2012

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
1.1.1    Sejarah UPT Materia Medica
UPT Materia Medica didirikan sejak tahun 1960 oleh almarhum Bapak  R.M.Santoso yang juga merupakan salah satu pendiri Hortus Medikus Tawang Mangu yang sekarang berubah menjadi Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional. Berdirinya UPT Materia Medica diawali dari hasil pengamatan beliau bahwa tidak semua tanaman obat yang ada di Indonesia dapat dikoleksi pada satu daerah saja. Hal ini disebabkan karena adaptasi tanaman terhadap lingkungannya terutama terhadap iklim sangatlah berbeda, mengingat bahwa Indonesia secara garis besar terdiri dari tipe iklim basah, daerah sedang dan daerah kering, maka kebun Tawang Mangu yang berdiri sejak tahun 1948 merupakan daerah iklim sedang sampai basah. Sedangkan untuk tanaman daerah sedang  sampai kering perlu adanya kebun koleksi lain yang bisa mewakili tipe iklim tersebut.
Dari hasil pengamatan Beliau karesidenan Malang  adalah daerah yang cocok untuk didirikan kebun koleksi tanaman obat dari tipe iklim sedang sampai kering. Sebagai realisasi dari gagasan beliau itu untuk mendirikan kebun koleksi tanaman obat didaerah sedang dan kering di wilayah Batu dan Nongko Jajar, karena waktu itu Nongkojajar adalah daerah yang sulit transportasinya, maka ditetapkan Batu sebagi kebun koleksi sampai sekarang dan dikenal sebagi Balai Materia Medica Pengelolaan kebun percobaan ini dilakukan oleh yayasan Farmasi yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Jawa Timur. Sebelum kebun percobaan ini jadi, tahun1963 Bapak RM Santoso meninggal dunia.
Untuk kelangsungan Balai Materia Medica oleh Bapak Dr.Modarso selaku Inspektur Kesehatan Jawa Timur ditunjuk Bapak R.Soehendro (Kepala Dinas Perkebunana Rakyat Kab. Malang) sebagi pejabat sementara Pimpinan Kebun Balai Materia Medica sampai mendapatkan pimpinan yang baru. Tahun 1964 BMM mendapat pimpinan baru yaitu Ir.NV.Darmago, beliau diangkat oleh Dinas Kesehatan Jawa Timur sebagi tenaga tetap di Kebun Materia
Medica hingga th 1970. Th 1970 atas permohonan sendiri Ir.NV Darmago meletakan jabatannya, kemudian selaku pipmpinan kebun Materia Medica dipegang oleh Ir.Wahyu Soeprapto. Pertengahan tahun 1970 terjadi perubahan status dari milik swasta menjadi milik pemerintah yaitu Dinas Kesehatan daerah Tingkat I Jawa Timur Direktorat Farmasi Jawa Timur.
Tahun 2000 hingga April 2005 selaku Pelaksana Teknis Balai Materia Medica Batu dipegang oleh Dra.Hj.Siti Hidjrati Arlina. Selanjutnya April 2005 secara definititif BMM dipimpin oleh Bapak B.Soegito,SKM.Kes hingga 31 April 2008. Mulai 1 Mei 2008 hingga 31 Desember untuk  sementara kepala BMM dipegang oleh Bu Etty Retno, Apt. (Sebagai PLt). Sejak 1 Januari 2009 hingga sekarang yang mejadi kepala UPT Materia Medica adalah   Drs. Husin RM., Apt, Mkes. Setelah tahun 1978 dengan berfungsinya Direktorat Daerah Farmasi Jawa Timur menjadi sub Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang sekarang menjadi Badan POM, maka pengelolaan Materia Medica Batu diserahkan kepada Dinas Kesehatan Propinsi  Jawa Timur hingga sekarang.
1.1.2    Visi dan Misi Balai Materia Medica
1)      Visi:
“Menjadikan UPT Materia Medica terdepan dalam bidang pengembangan Tanaman Obat Asli Indonesia (TOI), khususnya di Jawa Timur dan umumnya di Indonesia Timur”.
2)      Misi:
a.       Meningkatkan promosi pemanfaatan tanaman obat sebagai  bahan baku obat alam Indonesia.
b.      Mengembangkan monografi dan standart mutu, baik simplisia maupun ekstrak.
c.       Membantu penyusunan farmakope herbal Indonesia.
d.      Mengembangkan penelitian dasar tanaman obat alam Indonesia.
e.       Memperkokoh jaringan kerjasama antar lembaga penelitian dan industri terkait.



1.1.3    Kegiatan di UPT Materia Medica
Kegiatan Balai Materia Medica antara lain yaitu memberikan informasi tumbuhan obat, penyuluhan, perpustakaan, penyediaan bibit, penyediaan simplisia, penyediaan produk olahan, rujukan diklat pengelolaan tumbuhan obat, wisata ilmiah tumbuhan obat dan penelitian tanaman obat.
Untuk menunjang keberlangsungan kegiatan yang dilakukan, maka ditunjang dengan fasilitas-fasilitas. Adapun Fasilitas yang ada di UPT Materia Medica yaitu sebagai berikut:
DSC00009   DSC00101
Gedung Kantor                     Gedung Perpustakaan

Aula 2   DSC00201
                                    Gedung Pertemuan 2 buah

DSC00383   DSC00380
Gedung Pengeringan              Gedung penyimpanan
Kejayan Pasuruan                   Kejayan Pasuruan
DSC00081   DSC00061
Gedung Green House                         Laboraturium

DSC00080   Mushola
                          Led House                              Mushola

      
Pengeringan                            Penyimpanan

      
Penggilingan

Cara Pembuatan Temu lawak Instan
Peralatan :
  Panci stainlees
  Blender
  Pisau dan talenan/tatakan
  Gelas Ukur
  Ayakan / saringan
  Pengaduk kayu
  Kompor
Bahan
  ½ KG  temulawak
  1lbr      daun pandan wangi
  1kg      gula pasir
  800cc   air

Cara Membuat Sari Temulawak:
1. Temu lawak dirajang lebih kecil
2. Temu lawak diblender ditambah sedikit air
3. Lalu diperas, maka jadi sari temu lawak lalu diambil 1 liter
DSC04995DSC04999DSC05001

Cara Membuat Temulawak Instan
Sari temulawak di panasi (hangat-hangat kuku) kemudian ditambahkan gula pasir, aduk sampai larut dan diangkat tidak perlu sampai mendidih. Setelah larut disaring kembali. Larutan yang telah disaring dipindah pada bejana yang lebih besar dan direbus sambil diaduk terus sampai menjadi kristal/granul dengan api sedang. Proses ini membutuhkan waktu   ± 30 menit. Hal yang perlu di perhatikan yaitu temulawak memiliki pati, jadi sari temulawak yang sudah dibuat untuk diendapkan terlebih dahulu dan patinya dibuang.

DSC05002DSC05003
                       
1.2    Tujuan
Tujuan dari fieldtrip praktikum Teknologi Produksi Tanaman Herbal, kelompok kamis 09.15 WIB tiba di Balai Materia Medica, Batu, Jawa Timur yaitu untuk mengetahui jenis-jenis tanaman obat yang sudah dimanfaatkan dan berkhasiat bagi kesehatan. Selainn itu diharapkan mahasiswa juga mengetahui prospek dan peluang dari tanaman-tanaman obat.








BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Klasifikasi Tanaman
2.1.1.      Juwet (Syzygium cumini)
a.      Klasifikasi
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Syzygium cumini

b.      Manfaat Juwet
Daging buah digunakan untuk pengobatan:
·         kencing manis (diabetes melitus),
·         batuk kronis, sesak napas (asma),
·         batuk rejan, batuk pada TB paru disertai nyeri dada,
·         nyeri lambung dan diare.
Biji digunakan untuk pengobatan:
·         kencing manis (diabetes melitus),
·         diare, disentri,
·         gangguan pencernaan seperti kembung, nyeri lambung, keram perut,
·         keracunan strychnine (penawar racun yang tidak spesifik), dan
·         pembesaran limpa.
Kulit kayu digunakan untuk pengobatan:
·         kencing manis (diabetes melitus),
·         diare.


2.1.2.      Pegagan (Centella asiatica)
a.      Klasifikasi
Kerajaan       : Plantae
Ordo             : Apiales
Famili           : Mackinlayaceae
Genus           : Centella
Spesies          : Centella asiatica

b.      Manfaat Pegagan
Pegagan berasa manis, bersifat mendinginkan, memiliki fungsi membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, peluruh kencing (diuretika), penurun panas (antipiretika), menghentikan pendarahan (haemostatika), meningkatkan syaraf memori, anti bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi dan stimulan. Saponin yang ada menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan (menghambat terjadinya keloid).
Manfaat pegagan lainnya yaitu meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki; mencegah varises dan salah urat; meningkatkan daya ingat, mental, dan stamina tubuh; serta menurunkan gejala stres dan depresi. Pegagan pada penelitian di RSU Dr. Soetomo Surabaya dapat dipakai untuk menurunkan tekanan darah, penurunan tidak drastis, jadi cocok untuk penderita usia lanjut
Menangkal penyakit lepra, campak, hepatitis, demam, radang amandel, keracunan logam berat, muntah darah, wasir, dan cacingan. Sebagai penangkap radikal bebas yang dapat mematikan sel-sel otak dan merevitalisasi pembuluh darah. Vitamin yang berfungsi untuk meningkatkan stamina dan vitalitas serta sebagai antioksidan yang membantu dalam perkembangan sel-sel otak.
Selain itu garamgaram mineral sebagai pembentuk sel darah merah (zat besi) yang berfungsi dalam mylenisasi otak dan peningkatan daya konsentrasi.





Add caption
2.1.3.      Markisa (Passiflora edulis)
a.      Klasifikasi
Kerajaan       : Plantae
Divisi            : Spermathopyta
Ordo             : Malpighiales
Famili           : Passifloraceae
Genus           : Passiflora
Spesies          : Passiflora edulis

b.      Manfaat
Banyak sekali manfaat buah markisa bagi kesehatan. Diantaranya berkhasiat untuk pereda nyeri, anti kejang, colitis, penenang, dan antiradang, sembelit, insomnia, disentri, ganggunan haid, bnatuk, serak, tenggorokan kering, merilekskan saraf saat sakit kepala, meredakan diare, memicu peningkatan peningkatan kekebalan tubuh dan kekuatan antibody pada darah. Kandungan passiflorance yang banyak pada buah markisa ini berkhasiat untuk menentramkan urat syaraf. Selain ini buah markisa juga banyak mengandung beberapa vitamin khususnya vitamin C, dan Vitamin A serta antioksidan.

2.1.4.      Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth.)
a.      Klasifikasi Tanaman
Kingdom      : Plantae (Tumbuhan)
Divisi            : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas            : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo             : Lamiales
Famili           : Lamiaceae
Genus           : Orthosiphon
Spesies          : Orthosiphon stamineus Benth.

b.      Manfaat Kumis Kucing
Kumis kucing merupakan tanaman yang berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit seperti Diuretik dan anti inflamasi. Kumis kucing biasanya hidup liar di tempat-tempat yang lembab. Kumis kucing juga dapa hidup diketinggian 700 m dpl. Karena berkhasiat dan bunganya yang cantik, maka sekarang banyak orang menanam kumis kucing sebagai obat sekaligus sebagai tanaman hias.

2.1.5.                  Sambang Dara (Hemigraphis colorata Hall)
a.      Klasifikasi Tanaman
Kingdom      : Plantae
Divisi            : Spermatophyta
Kelas            : Dicotyledona
Bangsa         : Solanales
Suku             :Acanthaceae
Marga           : Hemigraphis
Jenis             : Hemigraphis colorata Hall

b.      Manfaat tanaman
Adapun Khasiat tanaman ini untuk pengobatan yaitu:
·         Disentri
Petiklah 15 lembar daun sambang darah. Cuci hingga bersih sebelum direbus dengan 3 gelas air bersih. Perebusan dilakukan hingga air yang tersisa sekitar 2 gelas. Air tersebut kemudian didinginkan dan disaring. Air saringan dapat digunakan 2 kali minum.
·         Muntah darah
Satu genggam daun sambang darah dipetik, lalu ditumbuk halus. Tambahkan sedikit garam dan 1/2 cangkir air minum. Aduklah lalu peras cairan ini dengan kain yang bersih sebelum diminum.
·         Perdarahan haid berlebihan Minum air rebusan beberapa ranting daun sambang darah segar.
·         Perdarahan setelah bersalin ataupun keguguran. Ambillah 1,5 jari tangan akar sambang darah dan cuci hingga bersih. Rebus dengan 2 gelas air minum hingga tinggal 1 gelas. Air rebusan ini dibagi untuk 2 kali minum sehari.
·         Luka berdarah. Tumbukan daun sambang darah ditempelkan pada bagian yang sakit.
2.1.6.      Kelengkeng (Dimocarpus longan)
a.      Klasifikasi tanaman


 
Kerajaan


Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Dimocarpus longan


b.      Manfaat Kelengkeng
Pada daging buah ini terdapat kandungan sukrosa, glukosa, protein, lemak, vitamin A, vitamin B, asam tartarik, dan senyawa-senyawa kimia tumbuhan (fitokimia) lainnya yang berguna bagi kesehatan. Kombinasi dari senyawa-senyawa fitokimia ini melahirkan berbagai khasiat, di antaranya mengedurkan saraf.
Dalam literatur disebutkan lengkeng memberikan efek penenang dan berkhasiat mengatasi gelisah, susah tidur. Salah satu obat pengusir gelisah yang alami adalah lengkeng.
Selain itu daging buah lengkeng juga bermanfaat menyehatkan jantung dan bisa mengobati jantung berdebar keras. Dalam buku terapi buah disebutkan buah lengkeng juga dapat memperkuat limpa, meningkatkan produksi darah merah, menambah nafsu makan, dan menambah tenaga, sehingga sangat baik dikonsumsi oleh orang-orang yang sedang dalam proses pemulihan stamina sehabis sakit.
Buah lengkeng berguna pula untuk menyehatkan usus dan memperbaiki proses penyerapan makanan, melancarkan buang air kecil, mengatasi cacingan, menyehatkan mata, mengobati sakit kepala, keputihan dan hernia.
Akar lengkeng berkhasiat sebagai peluruh kencing dan melancarkan sirkulasi darah. Daun berkhasiat sebagai antiradang dan peredam demam. Adapun biji berguna untuk menghilangkan rasa sakit dan menghentikan pendarahan. Biji lengkeng ini juga dimanfaatkan sebagai bahan pembuat shampo pencuci rambut, karena mengandung senyawa saponin yang dapat menghasilkan busa dalam jumlah banyak.


2.1.7.      Gempur Batu (Ruellia napifera Zoll & Mor)
a.      Klasifikasi Tanaman
Kerajaan       :Plantae
Divisi            : Magnoliophyta
Kelas            : Magnoliopsida
Bansa           : Scrophulariales
Suku             : Acanthaceae
Marga           : Ruellia
Jenis             : Ruellia napifera Zoll & Mor

Tumbuhan gempur batu mempunyai Daun berbentuk tombak dan berakar, daun agak kasar. Bunga kecil-kecil warnanya putih. Kandungan kimia dalam gempur batu diantaranya flavonoida, saponin, dan polifenol (Sutamto, 2010).

b.      Manfaat tanaman Gempur Batu
Daun dan batang tanaman ini mengandung kalium yang bersifat melancarkan air seni dan menghancurkan batu. Selain itu, gempur batu juga berkhasiat mengecilkan pori-pori dan mengobati diare.

2.1.8.      Andong Merah (Cordyline fruticosa)
a.      Klasifikasi Tanaman
Kerajaan       : Plantae
Bangsa         : Liliales\
 Suku            : Lilieceae
Marga           : Cordyline
Jenis             : Cordyline fruticosa

b.      Manfaat tanaman Andong Merah
Andong merah memiliki kandungan kimia Steroida; Saponin; Polisakarida yang berkhasiat untuk Hemostatik Antibengkak. Selain itu tanaman itu juga digunakan sebagai obat herbal untuk TBC paru dengan batuk darah, Wasir berdarah, Nyeri lambung, Ulu hati,Air kemih berdarah
2.1.9.      Sirih Merah (Piper crocatum)
a.      Klasifikasi Tanaman
Kingdom      : Plantae (Tumbuhan)
Divisi            : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas            : Magnoliopsida (dikotil)
Ordo             : Piperales
Famili           : Piperaceae (suku sirih-sirihan)
Genus           : Piper
Spesies         : Piper crocatum

b.      Manfaat Sirih Merah
Daun sirih merah sama halnya dengan hijau juga tumbuh merambat di pagar atau pohon. Manfaat tanaman ini dari Ivorra, M.D dalam buku “A Review of Natural Product and Plants as Potensial Antidiabetic,” memiliki  senyawa aktif alkaloid teh sirih dan flavonoid teh merah yang dapat menurunkan kadar glukosa darah.
Selain kencing manis, masyarakat disana menggunakan sirih merah sebagai obat tradisional untuk mengatasi penyakit seperti kanker, asam urat, hepatitis, kelelahan dan maag, peradangan,  hipertensi (darah tinggi), dan ambient.
2.1.10.  Jati Belanda (Guazuma tomentosa Kunth)
a.      Klasifikasi Tanaman
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Malvales
Famili              : Sterculiaceae
Genus              : Guazuma     
Spesies            : Guazuma tomentosa Kunth
b.      Manfaat Jati Belanda
Sebagai obat pelangsing tubuh, sebagai obat sakit perut, obat mencret dan kembung serta buahnya dapat digunakan sebagai obat batuk

2.2       Prospek dan Peluang           
Di tengah meningkatnya biaya hidup, kesehatan benar-benar terasa mahal harganya. Obat-obat yang ada di pasaran maupun yang harus ditebus untuk me-nyembuhkan suatu penyakit harganya semakin meningkat. Wajar saja bila saat ini pengobatan lebih banyak dialihkan pada pengobatan alternatif. Salah satu diantaranya adalah dengan memanfaatkan sumber daya yang ada sebagai pengganti obat yang memiliki khasiat yang sama. Berbagai tanaman obat mempunyai prospek tersendiri bergantung pada khasiat dan manfaatnya masing-masing.
Berikut ini adalah prospek dan peluang beberapa tanaman obat, yaitu sebagai berikut:
1.      Juwet
Prospek jiwet di Indonesia sangat menjanjikan. Pada saat musim kemarau panjang buah Juwet memberi rezeki tambahan bagi para petani di Desa Lopang Kecamatan Kembangbahu. Lahan pertanian di desa ini bisa mendatangkan keuntungan lumayan. Selain bisa jadi salah satu alternatif berwisata murah meriah.
Salah seorang pemilik kebun juwet, Ny Wiwit mengaku, buah juwet yang hanya berbuah saat musim kemarau ini selalu ramai didatangi wisatawan lokal, terutama pada akhir pekan. Di areal kebun juwet, warga yang ingin menikmatinya bisa langsung memetik di pohon atau bisa juga membeli buah juwet untuk oleh-oleh.
Ny Wiwit mengaku, warga yang ingin membeli buah juwet dipatok dengan harga Rp 5 ribu perkilo. Wiwit mengaku, untuk satu buah pohon juwet dirinya bisa mendapat keuntungan hingga Rp 1 juta per pohon.
Di Desa Lopang sendiri, hampir semua areal sawah tegal terdapat buah juwet dan selalu menjadi langganan bagi mereka yang ingin berwisata murah meriah.

2.      Pegagan
Pegagan (Centella asiaticaI Urb.) telah lama dimanfaatkan sebagai obat tradisional baik dalam bentuk bahan segar, kering maupun yang sudah dalam bentuk ramuan (jamu). Salah satu pabrik jamu memerlukan lebih kurang 100 ton pegagan setiap tahunnya. Dari sepuluh jenis jamu yang beredar di pasaran, pegagan merupakan bahan baku yang dipergunakan, dengan kadar simplisia yang dicantumkan dalam kemasannya antara 15-25 %. Sampai saat ini pegagan dipanen dari alam. Untuk mendukung pengembangan pegagan skala luas perlu didukung dengan usaha
Munculnya usaha-usaha baru yang memerlukan bahan dasar pegagan sebagai bahan baku membuka peluang besar untuk membudidayakan tanaman ini. Misalnya saja produk lulur ayu berbahan baku pegagan merupakan sebuah peluang usaha yang menjanjikan, mengingat konsumen terutama para perempuan yang menginginkan kecantikan melalui kulit yang mulus, sehat dan indah.   Faktor yang juga mendukung terciptanya produk lulur ayu ini adalah memberikan alternatif kulit sehat dan alami, sementara  banyak  produk obat-obat perawatan kulit yang mengandung bahan kimia  berbahaya yang beredar di pasaran dengan harga mahal dan cenderung menimbulkan efek samping pada jangka panjang. Selain produk kecantikan, pegagan juga dimanfaat untuk pembuatan permen pegagan. Walau sekarang masyarakat masih asing dengan tanaman ini, namun dikemudian hari masyarakat akan tahu akan manfaatnya, sehingga tanaman ini me
Tidak hanya untuk jamu saja, sekarang pegagan sudah mulai diolah menjadi permen
3.      Markisa
Buah  markisa mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, selain manfaatnya yang bagus untuk kesehatan, markisa merupakan buah yang mempunyai rasa yang segar dan enak untuk dikonsumsi oleh masyarakat misalnya dapat dijadikan minuman segar yang menyehatkan. Sari buahnya sehat dikonsumsi segala usia, karena mengandung vitamin C dan antioksidan.
Adanya pabrik syirup yang membutuhkan bahan baku markisa juga membuka peluang untuk melakukan budidaya tanaman yang berasal dari. Selain bernilai ekonomis, teknik budidaya tanaman markisa tidak sulit

4.      Kumis Kucing
Kumis kucing ( Orthosiphon spp. ) atau yang dikenal dengan istilah remujung (Jawa), se-salaseyan, songkot koceng (Madura) kidney tea plants/java tea (Inggris), giri-giri marah (Sumatera) merupakan tanaman obat berupa tumbuhan berbatang basah yang tegak. Jenis tanaman yang satu ini sudah banyak dikenal mengandung kasiat obat. Dewasa ini dengan semakin maraknya berbagai jenis penyakit dan permasalahan akibat penggunaan bahan kimia, timbul kecenderungan dalam masyarakat untuk kembali menggunakan bahan-bahan tradisional dari alam untuk pengobatan berbagai macam jenis penyakit. Permintaan obat tradisional ini cenderung meningkat. Hal ini mengakibatkan budidaya tanaman kumis kucing sebagai tanaman obat memiliki prospek usaha yang cerah untuk dikembangkan.
5.      Sambang Dara
Umumnya, sambang darah di tanam di pekarangan sebagai pagar hidup atau tanaman obat, di taman-taman sebagai tanaman hias, atau tumbuh liar di hutan dan di ladang pada tempat yang terbuka atau sedikit terlindung. Tanaman yang berasal dari Indocina ini tidak menyukai tanah yang tergenang air. Tanaman ini mengandung banyak khasiat yang dapat menyembuhakan beberapa penyakit, selain itu tanaman ini mudah diperbanyak dengan cara stek dan perawatannya pun mudah. Selain untuk pengobatan tanaman ini juga bagus untuk tanaman hias.
6.      Kelengkeng
Prospek komoditas Kelengkeng cukup cerah. Permintaan pasar dalam negeri terhadap buah kelengkeng cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun. Dalam beberapa tahun terakhir, pasar dalam negeri dibanjiri buah ke;engkeng dari Thailand, baik dalam bentuk buah segar maupun olahan dalam kaleng.
Tidak hanya permintaan buah kelengkeng yang meningkat, melainkan permintaan terhadapa bibit tanaman kelengkeng juga meningkat. Bibit kelengkeng setinggi 30 cm harganya mencapai Rp 60.000 harga bibit akan semakin mahal sesuai dengan umur dan kualitasnya.

7.      Andong Merah
Andong merah merupakan produk komoditas yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Daunnya laku dijual dalam keadaan segar, dan khasiatnya yang dapat mengobati berbagai jenis penyakit dimanfaatkan masyarakat menjadi beragam jenis produk herbal yang banyak dicari pasar di antaranya menyejukkan darah, menghentikan pendarahan, dan menghilangkan bengkak karena memar (antiswelling) serta sebagai tanaman hias yang banyak diminati oleh masyarakat.
Kecenderungan masyarakat yang kembali memanfaatkan obat herbal sebagai pengganti obat modern, merupakan peluang yang sangat bagus bagi masyarakat untuk meraup untung besar dari tanaman obat tradisional. Karena itu bagi para pembaca yang daerahnya memiliki potensi tanaman obat herbal cukup banyak seperti tanaman andong merah tidak ada salahnya bila Anda mencoba membudidayakan dan mengolahnya sebagai produk baru yang cukup dibutuhkan pasar.

8.      Sirih Merah
Selain dibudidayakan sebagai tanaman obat, kandungan senyawa kimia yang dimiliki tumbuhan merambat ini berhasil dikembangkan menjadi salah satu produk komoditas yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Daunnya laku dijual dalam keadaan segar, dan khasiatnya yang dapat mengobati berbagai jenis penyakit dimanfaatkan masyarakat menjadi beragam jenis produk herbal yang banyak dicari pasar. Kecenderungan masyarakat yang kembali memanfaatkan obat herbal sebagai pengganti obat modern, merupakan peluang yang sangat bagus bagi masyarakat untuk meraup untung besar dari tanaman obat tradisional



9.      Gempor Batu
Gempur Batu di indonesia tanaman ini digunakan sebagai jamu penghancur batu ginjal dimana perusahaan yang memproduksinya adalah “AIR MANCUR” sehingga dapat dikatakan prospek tanaman ini sangat menjanjikan

10.  Jati Belanda
Kayu jati belanda adalah jenis kayu yang banyak di gunakan oleh perusahaan eksport-import barang dari luar negeri seperti perusahan otomotif, perusahaan elektronik dll, biasanya barang tersebut di packing dengan peti atau pallet kayu. Nah, Jenis kayu yang biasa digunakan untuk peti mesin adalah jenis kayu jati belanda. dengan kualitas yang berbeda-beda tergantung asal negaranya.
Pada tahun 2001, tepung kulit batang jati belanda berharga US$ 55/kg di pasaran dunia karena tingginya kebutuhan Jati belanda untuk industri farmasi.
Selain itu jati belanda berpeluang menjadi komoditas potensial di dalam industri fitofarmaka karena kandungan proantocyanidins yang diisolasi dari daun jati belanda sebagai obat kolera dan bahan baku produk pelangsing juga peluruh lemak.
Berbagai produk pelangsing di pasaran pun sudah mulai memasukkan unsur tanaman ini sebagai salah satu kandungannya, karena tidak memiliki efek samping. Melihat bermacam-macam kegunaannya kini Green House Ndayu Park yang berada di kabuapten Sragen Jawa Tengah mulai merintis budidaya tanaman obat ini. Selainnya manfaatnya yang banyak, perawatan Jati Belanda tidak sulit, namun yang menjadi kesulitan adalah mencari bibitnya dikarenakan masih belum banyak masyarakat yang tahu akan khasiatnya.








BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
Banyak tanaman obat yang ada di sekitar kita yang ternyata sering kita jumpai namun kita tidak mengetahui akan manfaatnya bahkan menganggapnya hanya sebagai tanaman liar saja. adapun beberapa tanaman obat yaitu andong merah, sirih merah, kumis kucing, gembor batu, kelengkeng, jati belanda dan lain-lain. Disamping untuk tanaman obat, ada beberapa tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai tanaman hias karena keindahan warna dan daunnya, misalnya saja andong merah dan kumisn kucing.
Tanaman obat sudah banyak di konsumsi oleh masyarakat karena manfaatnya untuk kesehatan dan tidak mempunyai efek samping, disamping itu naiknya obat bahan kimia.
3.2     Saran
Perlu diadakan perkenalan terhadap tanaman obat baru, sehingga masyarakat luas dapat mengetahui manfaatnya dan tidak menganggap sebagai tanaman liar yang tidak ada gunanya.















DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2012. Kelengkeng. http://www.nusaadv.com. Dikases tanggal 2 mei 2012
Sudjarwo, Eko. 2011. Buah Juwet Membawa Berkah Petani di Musim kemarau. http://surabaya.detik.com/. Diaskes tanggal 2 mei 2012
Anonymous. 2012. Juwet. http://hamidkdpro.blogspot.com. Dikases tanggal 2 mei 2012
Anonymous, 2009. http://tanamanobatkita.blogspot.com/2009/01/gempur-batu.html. diakses pada tanggal 1 Mei 2012
Anonymous.2011.Teh Daun Jati Belanda. http://www.centeralhealth.com/teh-daun-jati-belanda.html. diakses pada tanggal  1 Mei 2012
Anonymous.2012.http://www.plantamor.com/index.php?plant=645. Diakses pada tanggal 1 Mei 2012
Rozak, Abdur. 2011. Tumbuhan Obat yang Digunakan untuk Penyakit Dalam di Kecamatan Guluk-guluk Kabupaten Sumenep Madura. http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/chapter_iv/07620056-abdur-rozak.ps. Diakses pada tanggal 1 Mei 2012
Anonymous.2012.Daun Merah.http://bisnisukm.com/sirih-merah-kaya-manfaat-dan-ber peluang-cerah.html
Anonymous.2012.Prospek Budidaya Kumis Kucing.http://binaukm.com/2011/05/ prospek-usaha-budidaya-kumis-kucing/.Diakses pada tanggal 30 April 2012
Anonymous.2012.http://dc439.4shared.com/doc/rpeujKk-/preview.html. Diakses pada tanggal 30 April 2012
Anonymous.2012.Peluang Usaha Pembuatan Sari Markisa.http://binaukm.com/2011 /08/peluang-usaha-pembuatan-sari-markisa-3/ Diakses pada tanggal 30 April 2012