LAPORAN FIELDTRIP
PRAKTIKUM PRODUKSI TANAMAN OBAT DAN AROMATIK
“UPT (BALAI) MATERIA MEDICA BATU”
Disusun oleh:
Kelompok 4
Kamis, 09. 30 WIB
Asisten: Mbak Retno dan Mbak Lutfi
Dita
Nadia Faradina 0910440058
May
Vindari 0910440124
Mukhlisa
Hendriastuti 0910440146
Agil
Narendar 0910440230
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
1.1.1 Sejarah
UPT Materia Medica
UPT Materia
Medica didirikan sejak tahun 1960 oleh almarhum Bapak R.M.Santoso yang juga merupakan salah satu
pendiri Hortus Medikus Tawang Mangu yang sekarang berubah menjadi Balai
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional. Berdirinya UPT
Materia Medica diawali dari hasil pengamatan beliau bahwa tidak semua tanaman
obat yang ada di Indonesia dapat dikoleksi pada satu daerah saja. Hal ini
disebabkan karena adaptasi tanaman terhadap lingkungannya terutama terhadap
iklim sangatlah berbeda, mengingat bahwa Indonesia secara garis besar terdiri
dari tipe iklim basah, daerah sedang dan daerah kering, maka kebun Tawang Mangu
yang berdiri sejak tahun 1948 merupakan daerah iklim sedang sampai basah.
Sedangkan untuk tanaman daerah sedang
sampai kering perlu adanya kebun koleksi lain yang bisa mewakili tipe
iklim tersebut.
Dari hasil
pengamatan Beliau karesidenan Malang
adalah daerah yang cocok untuk didirikan kebun koleksi tanaman obat dari
tipe iklim sedang sampai kering. Sebagai realisasi dari gagasan beliau itu
untuk mendirikan kebun koleksi tanaman obat didaerah sedang dan kering di
wilayah Batu dan Nongko Jajar, karena waktu itu Nongkojajar adalah daerah yang
sulit transportasinya, maka ditetapkan Batu sebagi kebun koleksi sampai
sekarang dan dikenal sebagi Balai Materia Medica Pengelolaan kebun percobaan
ini dilakukan oleh yayasan Farmasi yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Jawa
Timur. Sebelum kebun percobaan ini jadi, tahun1963 Bapak RM Santoso meninggal
dunia.
Untuk
kelangsungan Balai Materia Medica oleh Bapak Dr.Modarso selaku Inspektur
Kesehatan Jawa Timur ditunjuk Bapak R.Soehendro (Kepala Dinas Perkebunana
Rakyat Kab. Malang) sebagi pejabat sementara Pimpinan Kebun Balai Materia
Medica sampai mendapatkan pimpinan yang baru. Tahun 1964 BMM mendapat pimpinan
baru yaitu Ir.NV.Darmago, beliau diangkat oleh Dinas Kesehatan Jawa Timur
sebagi tenaga tetap di Kebun Materia
Medica hingga
th 1970. Th 1970 atas permohonan sendiri Ir.NV Darmago meletakan jabatannya,
kemudian selaku pipmpinan kebun Materia Medica dipegang oleh Ir.Wahyu
Soeprapto. Pertengahan tahun 1970 terjadi perubahan status dari milik swasta
menjadi milik pemerintah yaitu Dinas Kesehatan daerah Tingkat I Jawa Timur
Direktorat Farmasi Jawa Timur.
Tahun 2000
hingga April 2005 selaku Pelaksana Teknis Balai Materia Medica Batu dipegang
oleh Dra.Hj.Siti Hidjrati Arlina. Selanjutnya April 2005 secara definititif BMM
dipimpin oleh Bapak B.Soegito,SKM.Kes hingga 31 April 2008. Mulai 1 Mei 2008
hingga 31 Desember untuk sementara
kepala BMM dipegang oleh Bu Etty Retno, Apt. (Sebagai PLt). Sejak 1 Januari
2009 hingga sekarang yang mejadi kepala UPT Materia Medica adalah Drs. Husin RM., Apt, Mkes. Setelah tahun
1978 dengan berfungsinya Direktorat Daerah Farmasi Jawa Timur menjadi sub Balai
Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang sekarang menjadi Badan POM, maka
pengelolaan Materia Medica Batu diserahkan kepada Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur hingga sekarang.
1.1.2 Visi dan Misi Balai Materia Medica
1) Visi:
“Menjadikan UPT Materia Medica terdepan dalam bidang
pengembangan Tanaman Obat Asli Indonesia (TOI), khususnya di Jawa Timur dan
umumnya di Indonesia Timur”.
2) Misi:
a. Meningkatkan
promosi pemanfaatan tanaman obat sebagai
bahan baku obat alam Indonesia.
b. Mengembangkan
monografi dan standart mutu, baik simplisia maupun ekstrak.
c. Membantu
penyusunan farmakope herbal Indonesia.
d. Mengembangkan
penelitian dasar tanaman obat alam Indonesia.
e. Memperkokoh
jaringan kerjasama antar lembaga penelitian dan industri terkait.
1.1.3 Kegiatan
di UPT Materia Medica
Kegiatan Balai Materia Medica antara lain yaitu memberikan informasi tumbuhan
obat, penyuluhan, perpustakaan, penyediaan bibit, penyediaan simplisia,
penyediaan produk olahan, rujukan diklat pengelolaan tumbuhan obat, wisata
ilmiah tumbuhan obat dan penelitian tanaman obat.
Untuk menunjang
keberlangsungan kegiatan yang dilakukan, maka ditunjang dengan
fasilitas-fasilitas. Adapun Fasilitas yang ada di UPT Materia Medica yaitu
sebagai berikut:
Gedung Kantor Gedung
Perpustakaan
Gedung
Pertemuan 2 buah
Gedung Pengeringan Gedung
penyimpanan
Kejayan Pasuruan Kejayan
Pasuruan
Gedung Green House Laboraturium
Led House Mushola
Pengeringan
Penyimpanan
Penggilingan
Cara
Pembuatan Temu lawak Instan
Peralatan :
Panci stainlees
Blender
Pisau dan talenan/tatakan
Gelas Ukur
Ayakan / saringan
Pengaduk kayu
Kompor
Bahan
½ KG temulawak
1lbr daun
pandan wangi
1kg gula
pasir
800cc air
Cara Membuat Sari
Temulawak:
1. Temu lawak dirajang
lebih kecil
2. Temu lawak diblender ditambah sedikit air
3. Lalu diperas, maka jadi sari temu lawak lalu diambil 1 liter
Cara
Membuat Temulawak Instan
Sari temulawak di panasi (hangat-hangat kuku) kemudian ditambahkan gula
pasir, aduk sampai larut dan diangkat tidak perlu sampai mendidih. Setelah
larut disaring kembali. Larutan yang telah disaring dipindah pada bejana yang
lebih besar dan direbus sambil diaduk terus sampai menjadi kristal/granul
dengan api sedang. Proses ini membutuhkan waktu ± 30 menit. Hal yang perlu di perhatikan
yaitu temulawak memiliki pati, jadi sari temulawak yang sudah dibuat untuk
diendapkan terlebih dahulu dan patinya dibuang.
1.2
Tujuan
Tujuan dari fieldtrip praktikum Teknologi Produksi
Tanaman Herbal, kelompok kamis 09.15 WIB tiba di Balai Materia Medica, Batu,
Jawa Timur yaitu untuk mengetahui jenis-jenis tanaman obat yang sudah
dimanfaatkan dan berkhasiat bagi kesehatan. Selainn itu diharapkan mahasiswa
juga mengetahui prospek dan peluang dari tanaman-tanaman obat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Klasifikasi Tanaman
a.
Klasifikasi
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
|
b.
Manfaat
Juwet
Daging buah digunakan untuk pengobatan:
·
kencing manis (diabetes melitus),
·
batuk kronis, sesak napas (asma),
·
batuk rejan, batuk pada TB paru disertai nyeri dada,
·
nyeri lambung dan diare.
Biji digunakan untuk pengobatan:
·
kencing manis (diabetes melitus),
·
diare, disentri,
·
gangguan pencernaan seperti kembung, nyeri lambung, keram
perut,
·
keracunan strychnine (penawar racun yang tidak spesifik),
dan
·
pembesaran limpa.
Kulit kayu digunakan untuk pengobatan:
·
kencing manis (diabetes melitus),
·
diare.
2.1.2.
Pegagan
(Centella asiatica)
a.
Klasifikasi
Spesies : Centella
asiatica
b.
Manfaat
Pegagan
Pegagan
berasa manis, bersifat mendinginkan, memiliki fungsi membersihkan darah,
melancarkan peredaran darah, peluruh kencing (diuretika), penurun panas
(antipiretika), menghentikan pendarahan (haemostatika), meningkatkan syaraf
memori, anti bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif,
insektisida, antialergi dan stimulan. Saponin yang ada menghambat produksi
jaringan bekas luka yang berlebihan (menghambat terjadinya keloid).
Manfaat
pegagan lainnya yaitu meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki;
mencegah varises dan salah urat; meningkatkan daya ingat, mental, dan stamina
tubuh; serta menurunkan gejala stres dan depresi. Pegagan pada penelitian di
RSU Dr. Soetomo Surabaya dapat dipakai untuk menurunkan tekanan darah,
penurunan tidak drastis, jadi cocok untuk penderita usia lanjut
Menangkal
penyakit lepra, campak, hepatitis, demam, radang amandel, keracunan logam
berat, muntah darah, wasir, dan cacingan. Sebagai penangkap radikal bebas yang
dapat mematikan sel-sel otak dan merevitalisasi pembuluh darah. Vitamin yang
berfungsi untuk meningkatkan stamina dan vitalitas serta sebagai antioksidan
yang membantu dalam perkembangan sel-sel otak.
Selain
itu garamgaram mineral sebagai pembentuk sel darah merah (zat besi) yang
berfungsi dalam mylenisasi otak dan peningkatan daya konsentrasi.
|
Add caption |
2.1.3.
Markisa (Passiflora
edulis)
a.
Klasifikasi
Divisi : Spermathopyta
Spesies : Passiflora
edulis
b.
Manfaat
Banyak
sekali manfaat buah markisa bagi kesehatan. Diantaranya berkhasiat untuk pereda
nyeri, anti kejang, colitis, penenang, dan antiradang, sembelit, insomnia,
disentri, ganggunan haid, bnatuk, serak, tenggorokan kering, merilekskan saraf
saat sakit kepala, meredakan diare, memicu peningkatan peningkatan kekebalan
tubuh dan kekuatan antibody pada darah. Kandungan passiflorance yang banyak
pada buah markisa ini berkhasiat untuk menentramkan urat syaraf. Selain ini
buah markisa juga banyak mengandung beberapa vitamin khususnya vitamin C, dan
Vitamin A serta antioksidan.
2.1.4.
Kumis
Kucing (Orthosiphon stamineus Benth.)
a.
Klasifikasi Tanaman
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua /
dikotil)
Ordo : Lamiales
Spesies : Orthosiphon
stamineus Benth.
b.
Manfaat
Kumis Kucing
Kumis
kucing merupakan tanaman yang berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit seperti
Diuretik dan anti inflamasi. Kumis kucing biasanya hidup liar di tempat-tempat
yang lembab. Kumis kucing juga dapa hidup diketinggian 700 m dpl. Karena
berkhasiat dan bunganya yang cantik, maka sekarang banyak orang menanam kumis
kucing sebagai obat sekaligus sebagai tanaman hias.
2.1.5.
Sambang
Dara (Hemigraphis colorata Hall)
a.
Klasifikasi Tanaman
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledona
Bangsa : Solanales
Suku :Acanthaceae
Marga : Hemigraphis
Jenis : Hemigraphis
colorata Hall
b.
Manfaat
tanaman
Adapun Khasiat tanaman
ini untuk pengobatan yaitu:
·
Disentri
Petiklah 15 lembar daun sambang darah. Cuci hingga bersih sebelum direbus
dengan 3 gelas air bersih. Perebusan dilakukan hingga air yang tersisa sekitar
2 gelas. Air tersebut kemudian didinginkan dan disaring. Air saringan dapat
digunakan 2 kali minum.
·
Muntah darah
Satu genggam daun sambang darah dipetik, lalu ditumbuk
halus. Tambahkan sedikit garam dan 1/2 cangkir air minum. Aduklah lalu peras
cairan ini dengan kain yang bersih sebelum diminum.
·
Perdarahan haid
berlebihan Minum air rebusan beberapa ranting daun sambang darah segar.
·
Perdarahan setelah
bersalin ataupun keguguran. Ambillah 1,5 jari tangan akar sambang darah dan
cuci hingga bersih. Rebus dengan 2 gelas air minum hingga tinggal 1 gelas. Air
rebusan ini dibagi untuk 2 kali minum sehari.
·
Luka berdarah.
Tumbukan daun sambang darah ditempelkan pada bagian yang sakit.
2.1.6.
Kelengkeng
(Dimocarpus
longan)
a. Klasifikasi tanaman
Kerajaan
|
|
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
Dimocarpus longan
|
b.
Manfaat
Kelengkeng
Pada daging buah ini terdapat kandungan sukrosa, glukosa, protein,
lemak, vitamin A, vitamin B, asam tartarik, dan senyawa-senyawa kimia tumbuhan
(fitokimia) lainnya yang berguna bagi kesehatan. Kombinasi dari senyawa-senyawa
fitokimia ini melahirkan berbagai khasiat, di antaranya mengedurkan saraf.
Dalam literatur disebutkan lengkeng
memberikan efek penenang dan berkhasiat mengatasi gelisah, susah tidur. Salah
satu obat pengusir gelisah yang alami adalah lengkeng.
Selain itu daging buah lengkeng juga
bermanfaat menyehatkan jantung dan bisa mengobati jantung berdebar keras. Dalam
buku terapi buah disebutkan buah lengkeng juga dapat memperkuat limpa,
meningkatkan produksi darah merah, menambah nafsu makan, dan menambah tenaga,
sehingga sangat baik dikonsumsi oleh orang-orang yang sedang dalam proses
pemulihan stamina sehabis sakit.
Buah lengkeng berguna pula untuk
menyehatkan usus dan memperbaiki proses penyerapan makanan, melancarkan buang
air kecil, mengatasi cacingan, menyehatkan mata, mengobati sakit kepala,
keputihan dan hernia.
Akar lengkeng berkhasiat sebagai peluruh kencing dan
melancarkan sirkulasi darah. Daun
berkhasiat sebagai antiradang dan peredam demam. Adapun biji berguna untuk menghilangkan rasa sakit dan menghentikan
pendarahan. Biji lengkeng ini juga dimanfaatkan sebagai bahan pembuat shampo
pencuci rambut, karena mengandung senyawa saponin yang dapat menghasilkan busa
dalam jumlah banyak.
2.1.7.
Gempur
Batu (Ruellia napifera Zoll
& Mor)
a.
Klasifikasi
Tanaman
Kerajaan :Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bansa : Scrophulariales
Jenis : Ruellia napifera
Zoll & Mor
Tumbuhan gempur
batu mempunyai Daun berbentuk tombak
dan berakar, daun agak kasar. Bunga kecil-kecil
warnanya putih. Kandungan kimia dalam gempur batu diantaranya flavonoida,
saponin, dan polifenol (Sutamto, 2010).
b.
Manfaat
tanaman Gempur Batu
Daun dan batang
tanaman ini mengandung kalium yang bersifat melancarkan air seni dan
menghancurkan batu. Selain itu, gempur batu juga berkhasiat mengecilkan
pori-pori dan mengobati diare.
2.1.8.
Andong
Merah (Cordyline fruticosa)
a.
Klasifikasi Tanaman
Kerajaan : Plantae
Bangsa : Liliales\
Suku :
Lilieceae
Marga : Cordyline
Jenis : Cordyline
fruticosa
b.
Manfaat
tanaman Andong Merah
Andong merah memiliki
kandungan kimia Steroida; Saponin; Polisakarida yang berkhasiat untuk
Hemostatik Antibengkak. Selain itu tanaman itu juga digunakan sebagai obat
herbal untuk TBC paru dengan batuk darah, Wasir berdarah, Nyeri lambung, Ulu
hati,Air kemih berdarah
2.1.9.
Sirih
Merah (Piper crocatum)
a.
Klasifikasi Tanaman
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (dikotil)
Ordo : Piperales
Spesies : Piper crocatum
b.
Manfaat
Sirih Merah
Daun sirih
merah sama halnya dengan hijau juga tumbuh merambat di pagar atau pohon.
Manfaat tanaman ini dari Ivorra, M.D dalam buku “A Review of Natural Product
and Plants as Potensial Antidiabetic,” memiliki senyawa aktif alkaloid
teh sirih dan flavonoid teh merah yang dapat menurunkan kadar glukosa darah.
Selain kencing
manis, masyarakat disana menggunakan sirih merah sebagai obat tradisional untuk
mengatasi penyakit seperti kanker, asam urat, hepatitis, kelelahan
dan maag, peradangan, hipertensi (darah tinggi), dan ambient.
2.1.10.
Jati
Belanda (Guazuma tomentosa Kunth)
a.
Klasifikasi
Tanaman
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Spesies : Guazuma tomentosa Kunth
b.
Manfaat
Jati Belanda
Sebagai obat
pelangsing tubuh, sebagai obat sakit perut, obat mencret dan kembung serta
buahnya dapat digunakan sebagai obat batuk
2.2 Prospek dan Peluang
Di tengah
meningkatnya biaya hidup, kesehatan benar-benar terasa mahal harganya.
Obat-obat yang ada di pasaran maupun yang harus ditebus untuk me-nyembuhkan
suatu penyakit harganya semakin meningkat. Wajar saja bila saat ini pengobatan
lebih banyak dialihkan pada pengobatan alternatif. Salah satu diantaranya
adalah dengan memanfaatkan sumber daya yang ada sebagai pengganti obat yang
memiliki khasiat yang sama. Berbagai tanaman obat mempunyai prospek tersendiri
bergantung pada khasiat dan manfaatnya masing-masing.
Berikut ini
adalah prospek dan peluang beberapa tanaman obat, yaitu sebagai berikut:
1.
Juwet
Prospek
jiwet di Indonesia sangat menjanjikan. Pada saat musim kemarau panjang buah
Juwet memberi rezeki tambahan bagi para petani di Desa Lopang Kecamatan
Kembangbahu. Lahan pertanian di desa ini bisa mendatangkan keuntungan lumayan.
Selain bisa jadi salah satu alternatif berwisata murah meriah.
Salah
seorang pemilik kebun juwet, Ny Wiwit mengaku, buah juwet yang hanya berbuah
saat musim kemarau ini selalu ramai didatangi wisatawan lokal, terutama pada
akhir pekan. Di areal kebun juwet, warga yang ingin menikmatinya bisa langsung memetik
di pohon atau bisa juga membeli buah juwet untuk oleh-oleh.
Ny
Wiwit mengaku, warga yang ingin membeli buah juwet dipatok dengan harga Rp 5
ribu perkilo. Wiwit mengaku, untuk satu buah pohon juwet dirinya bisa mendapat
keuntungan hingga Rp 1 juta per pohon.
Di
Desa Lopang sendiri, hampir semua areal sawah tegal terdapat buah juwet dan
selalu menjadi langganan bagi mereka yang ingin berwisata murah meriah.
2.
Pegagan
Pegagan (Centella asiaticaI Urb.)
telah lama dimanfaatkan sebagai obat tradisional baik dalam bentuk bahan segar,
kering maupun yang sudah dalam bentuk ramuan (jamu). Salah satu pabrik jamu
memerlukan lebih kurang 100 ton pegagan setiap tahunnya. Dari sepuluh jenis
jamu yang beredar di pasaran, pegagan merupakan bahan baku yang dipergunakan,
dengan kadar simplisia yang dicantumkan dalam kemasannya antara 15-25 %. Sampai
saat ini pegagan dipanen dari alam. Untuk mendukung pengembangan pegagan skala
luas perlu didukung dengan usaha
Munculnya usaha-usaha baru yang
memerlukan bahan dasar pegagan sebagai bahan baku membuka peluang besar untuk
membudidayakan tanaman ini. Misalnya saja produk lulur ayu berbahan baku pegagan merupakan sebuah
peluang usaha yang menjanjikan, mengingat konsumen terutama para
perempuan yang menginginkan kecantikan melalui kulit yang mulus, sehat dan
indah. Faktor yang juga mendukung terciptanya produk lulur ayu
ini adalah memberikan alternatif kulit sehat dan alami, sementara
banyak produk obat-obat perawatan kulit yang mengandung bahan kimia
berbahaya yang beredar di pasaran dengan harga mahal dan
cenderung menimbulkan efek samping pada jangka panjang. Selain produk
kecantikan, pegagan juga dimanfaat untuk pembuatan permen pegagan. Walau
sekarang masyarakat masih asing dengan tanaman ini, namun dikemudian hari masyarakat
akan tahu akan manfaatnya, sehingga tanaman ini me
Tidak hanya untuk jamu saja,
sekarang pegagan sudah mulai diolah menjadi permen
3.
Markisa
Buah markisa mempunyai nilai ekonomis yang tinggi,
selain manfaatnya yang bagus untuk kesehatan, markisa merupakan buah yang
mempunyai rasa yang segar dan enak untuk dikonsumsi oleh masyarakat misalnya
dapat dijadikan minuman segar yang menyehatkan. Sari buahnya sehat dikonsumsi
segala usia, karena mengandung vitamin C dan antioksidan.
Adanya
pabrik syirup yang membutuhkan bahan baku markisa juga membuka peluang untuk
melakukan budidaya tanaman yang berasal dari. Selain bernilai ekonomis, teknik
budidaya tanaman markisa tidak sulit
4.
Kumis
Kucing
Kumis
kucing ( Orthosiphon spp. ) atau yang dikenal dengan istilah remujung
(Jawa), se-salaseyan, songkot koceng (Madura) kidney tea plants/java tea
(Inggris), giri-giri marah (Sumatera) merupakan tanaman obat berupa tumbuhan
berbatang basah yang tegak. Jenis tanaman yang satu ini sudah banyak dikenal
mengandung kasiat obat. Dewasa ini dengan semakin maraknya berbagai jenis
penyakit dan permasalahan akibat penggunaan bahan kimia, timbul kecenderungan
dalam masyarakat untuk kembali menggunakan bahan-bahan tradisional dari alam
untuk pengobatan berbagai macam jenis penyakit. Permintaan obat tradisional ini
cenderung meningkat. Hal ini mengakibatkan budidaya tanaman kumis
kucing sebagai tanaman obat memiliki prospek usaha
yang cerah untuk dikembangkan.
5.
Sambang
Dara
Umumnya, sambang darah
di tanam di pekarangan sebagai pagar hidup atau tanaman obat, di taman-taman
sebagai tanaman hias, atau tumbuh liar di hutan dan di ladang pada tempat yang
terbuka atau sedikit terlindung. Tanaman yang berasal dari Indocina ini tidak
menyukai tanah yang tergenang air. Tanaman ini mengandung banyak khasiat yang
dapat menyembuhakan beberapa penyakit, selain itu tanaman ini mudah diperbanyak
dengan cara stek dan perawatannya pun mudah. Selain untuk pengobatan tanaman
ini juga bagus untuk tanaman hias.
6.
Kelengkeng
Prospek komoditas Kelengkeng cukup
cerah. Permintaan pasar dalam negeri terhadap buah kelengkeng cenderung terus
meningkat dari tahun ke tahun. Dalam beberapa tahun terakhir, pasar dalam
negeri dibanjiri buah ke;engkeng dari Thailand, baik dalam bentuk buah segar
maupun olahan dalam kaleng.
Tidak hanya permintaan buah kelengkeng
yang meningkat, melainkan permintaan terhadapa bibit tanaman kelengkeng juga
meningkat. Bibit kelengkeng setinggi 30 cm harganya mencapai Rp 60.000 harga
bibit akan semakin mahal sesuai dengan umur dan kualitasnya.
7.
Andong
Merah
Andong
merah merupakan produk komoditas yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi.
Daunnya laku dijual dalam keadaan segar, dan khasiatnya yang dapat mengobati
berbagai jenis penyakit dimanfaatkan masyarakat menjadi beragam jenis produk
herbal yang banyak dicari pasar di antaranya menyejukkan darah, menghentikan
pendarahan, dan menghilangkan bengkak karena memar (antiswelling) serta sebagai
tanaman hias yang banyak diminati oleh masyarakat.
Kecenderungan
masyarakat yang kembali memanfaatkan obat herbal sebagai pengganti obat modern,
merupakan peluang yang sangat bagus bagi masyarakat untuk meraup untung besar
dari tanaman obat tradisional. Karena itu bagi para pembaca yang daerahnya
memiliki potensi tanaman obat herbal cukup banyak seperti tanaman andong merah
tidak ada salahnya bila Anda mencoba membudidayakan dan mengolahnya sebagai
produk baru yang cukup dibutuhkan pasar.
8.
Sirih
Merah
Selain
dibudidayakan sebagai tanaman obat, kandungan senyawa kimia yang dimiliki
tumbuhan merambat ini berhasil dikembangkan menjadi salah satu produk komoditas
yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Daunnya laku dijual dalam keadaan
segar, dan khasiatnya yang dapat mengobati berbagai jenis penyakit dimanfaatkan
masyarakat menjadi beragam jenis produk herbal yang banyak dicari pasar.
Kecenderungan masyarakat yang kembali memanfaatkan obat herbal sebagai
pengganti obat modern, merupakan peluang yang sangat bagus bagi masyarakat
untuk meraup untung besar dari tanaman obat tradisional
9.
Gempor
Batu
Gempur Batu di indonesia tanaman ini
digunakan sebagai jamu penghancur batu ginjal dimana perusahaan yang
memproduksinya adalah “AIR MANCUR” sehingga dapat dikatakan prospek tanaman ini
sangat menjanjikan
10.
Jati
Belanda
Kayu jati belanda adalah jenis kayu yang banyak di
gunakan oleh perusahaan eksport-import barang dari luar negeri seperti
perusahan otomotif, perusahaan elektronik dll, biasanya barang tersebut di
packing dengan peti atau pallet kayu. Nah, Jenis kayu yang biasa digunakan
untuk peti mesin adalah jenis kayu jati belanda. dengan kualitas yang
berbeda-beda tergantung asal negaranya.
Pada
tahun 2001, tepung kulit batang jati belanda berharga US$ 55/kg di pasaran
dunia karena tingginya kebutuhan Jati belanda untuk industri farmasi.
Selain
itu jati belanda berpeluang menjadi komoditas potensial di dalam industri
fitofarmaka karena kandungan proantocyanidins yang diisolasi dari daun jati
belanda sebagai obat kolera dan bahan baku produk pelangsing juga peluruh
lemak.
Berbagai
produk pelangsing di pasaran pun sudah mulai memasukkan unsur tanaman ini
sebagai salah satu kandungannya, karena tidak memiliki efek samping. Melihat
bermacam-macam kegunaannya kini Green House Ndayu Park yang berada di kabuapten
Sragen Jawa Tengah mulai merintis budidaya tanaman obat ini. Selainnya
manfaatnya yang banyak, perawatan Jati Belanda tidak sulit, namun yang menjadi
kesulitan adalah mencari bibitnya dikarenakan masih belum banyak masyarakat
yang tahu akan khasiatnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Banyak tanaman obat yang ada di sekitar
kita yang ternyata sering kita jumpai namun kita tidak mengetahui akan
manfaatnya bahkan menganggapnya hanya sebagai tanaman liar saja. adapun
beberapa tanaman obat yaitu andong merah, sirih merah, kumis kucing, gembor
batu, kelengkeng, jati belanda dan lain-lain. Disamping untuk tanaman obat, ada
beberapa tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai tanaman hias karena keindahan
warna dan daunnya, misalnya saja andong merah dan kumisn kucing.
Tanaman obat sudah banyak di konsumsi
oleh masyarakat karena manfaatnya untuk kesehatan dan tidak mempunyai efek
samping, disamping itu naiknya obat bahan kimia.
3.2 Saran
Perlu diadakan perkenalan terhadap
tanaman obat baru, sehingga masyarakat luas dapat mengetahui manfaatnya dan
tidak menganggap sebagai tanaman liar yang tidak ada gunanya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.
2012. Juwet.
http://hamidkdpro.blogspot.com. Dikases tanggal 2 mei 2012
Anonymous.2012.Daun Merah.http://bisnisukm.com/sirih-merah-kaya-manfaat-dan-ber
peluang-cerah.html
Anonymous.2012.Prospek
Budidaya Kumis Kucing.http://binaukm.com/2011/05/ prospek-usaha-budidaya-kumis-kucing/.Diakses
pada tanggal 30 April 2012
Anonymous.2012.http://dc439.4shared.com/doc/rpeujKk-/preview.html.
Diakses pada tanggal 30 April 2012
Anonymous.2012.Peluang Usaha Pembuatan Sari Markisa.http://binaukm.com/2011
/08/peluang-usaha-pembuatan-sari-markisa-3/ Diakses pada tanggal 30 April 2012